Coretan Luka
Pernah mengakhiri cinta dengan nada ciuman yang sudah dihembuskan,apakah itu kecupan romansatika? Hmmm,aku termasuk badut tak bersenjata yang mendulang dalam keprihatinan. Cerita ini lahir ketika dua ruang sedang memacu dirundup keterbatasan pikiran. Aku menulis ini untuk sang kekasih yang tak cukup memandu insan. Bukankah begitu cinderella- ku?. Aku pernah memana dalam putaran waktu. Kala itu sedang memetik untaian tali kecapi yang menghias di ingatan. Entah tiraian manalagi yang akan aku gaungkan. Memaksa batin untuk terus terang pada kecukupan candu. Aku tau betapa cengengnya diriku. Hanya darimu yang selalu menganggapku kelabu. Pusing! Adalah aku yang selalu tertawa dalam sedih tiranimu. Kau selalu menang dalam perihal kata tanya,tanpa kau garuk betapa tersiksanya diriku. Anggapan itu hanya sebuah dusta bagi kita yang belum menyatu. Berlari-menari-dan berpaling adalah buruknya siksaan candamu. Hmmm,aku tau itu hanya semata m...